Satu Lagi Alasan

“Why me?” tanyaku sambil menatap punggungnya yang bidang. Dia sedang asik mengamati pemandangan kota dari dinding kaca di ruangan ini. ”Why you?” ujarnya sambil menoleh ke arahku dengan bibirnya yang mengembang. Perlahan dia mendekatiku dan mengulurkan tangannya. “Why not?” ujarnya…
Read more